Sabtu, 13 Desember 2008

SMA 2 Sungai Tarab Potong Hewan Qurban

Firman Allah SWT:

"Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebahagian daripada syi'ar Allah, kamu memperolehi kebaikan yang banyak daripadanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah diikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (surah al-Haj:36)

"Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah." (Surah al-Kauthar:2)

Daripada Aisyah r.a Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: "Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan qurban. Sesungguhnya haiwan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu." (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

Syukur Alhamdulilah, tahun ini 1429 H /2008 SMA 2 Sungai Tarab bisa melaksanakan perintah Allah yaitu berqurban, qurban tersebut tidak lain adalah sebagai perwujudan kecintaan hamba kepada Allah SWT yang didalamnya juga terkandung nilai-nilai ketagwaan seorang hamba.

Qurban tahun ini SMA 2 Sungai Tarab menyembelih 1 ekor sapi yang mana pelaksanaannya dilaksanakan 1 hari setelah hari raya Idul Adha (9 Desember 2008). Pada hari pemotongan hewan Qurban itu juga dihadiri oleh Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Ibu Ketua DW, Majelis Guru/TU dan juga tidak ketinggalan pengurus OSIS SMA Negeri 2 Sungai Tarab.

Peserta Qurban SMA Negeri 2 Sungai Tarab pada tahun 2008 ini Adalah:

1. Drs. Yulisman

2. Deswita, M. Pd

3. Andriane Jamrah, M. Pd

4. Mursyida, S. Pd

5. Baidar In, S. Pd

6. Dra. Afdiarni dan Yesi Siska SE.

Setelah pemotongan selesai dilaksanakan, daging-daging qurban tersebut dibagikan kepada masyarakat yang berada disekitar SMA 2 Sungai Tarab, alhamdulilah....masyarakat menyambut dengan antusias sekali terhadap kepedulian yang ditunjukan oleh SMA Negeri 2 Sungai Tarab.

Setelah itu..Acara dilanjutkan dengan makan bersama yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Pasie Laweh, perwakilan orang tua murid, komite, majelis guru. Dalam sambutannya....Kepala SMA Negeri 2 Sungai Tarab menghimbau Majelis Guru, orang tua murid untuk lebih meningkatkan jumlah hewan yang disembelih, kalau tahun sekarang 1 ekor....mudah-mudahan tahun depan lebih dari satu ekor. Amin

Dalam kesempatan ini.....penulis juga mengajak kepada orang tua siswa yang mampu untuk berqurban untuk tahun depan (2009) hendaknya qurban dilaksanakan diSMA Negeri 2 Sungai Tarab.


Sekilas Tentang Qurban

Qurban dalam bahasa Arab artinya dekat, ibadah qurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah qurban disebut juga "udzhiyah" artinya hewan yang disembelih sebagai qurban. Ibadah qurban disinggung oleh al-Qur'an surah al-Kauthar "Maka dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan menyembelihlah".

Keutamaan qurban dijelaskan oleh sebuah hadist A'isyah, Rasulullah s.a.w. bersabda "Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah). Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah menyembelih dua ekor domba putih bertanduk, beliau meletakkan kakinya di dekat leher hewan tersebut lalu membaca basmalah dan bertakbir dan menyembelihnya" (H.R. Tirmizi dll).

Hukum ibadah qurban, Mazhab Hanafi mengatakan wajib dengan dalil hadist Abu Haurairah yang menyebutkan Rasulullah s.a.w. bersabda "Barangsiapa mempunyai kelonggaran (harta), namun ia tidak melaksanakan qurban, maka jangan lah ia mendekati masjidku" (H.R. Ahmad, Ibnu Majah). Ini menunjukkan seuatu perintah yang sangat kuat sehingga lebih tepat untuk dikatakan wajib.

Mayoritas ulama mengatakan hukum qurban sunnah dan dilakukan setiap tahun bagi yang mampu. Mazhab syafi'i mengatakan qurban hukumnya sunnah 'ain (menjadi tanggungan individu) bagi setiap individu sekali dalam seumur dan sunnah kifayah bagi sebuah keluarga besar, menjadi tanggungan seluruh anggota keluarga, namun kesunnahan tersebut terpenuhi bila salah satu anggota keluarga telah melaksanakannya. Dalil yang melandasi pendapat ini adalah riwayat Umi Salamh, Rasulullah s.a.w. bersabda "Bila kalian melihat hilal dzul hijjah dan kalian menginginkan menjalankan ibadah qurban, maka janganlah memotong bulu dan kuku hewan yang hendak disembelih" (H.R. Muslim dll), hadist ini mengaitkan ibadah qurban dengan keinginan yang artinya bukan kewajiban. Dalam riwayat Ibnu ABbas Rasulullah s.a.w. mengatakan "Tiga perkara bagiku wajib, namun bagi kalian sunnah, yaitu shalat witir, menyembelih qurban dan shalat iedul adha" (H.R. Ahmad dan Hakim).

Qurban disunnahkan kepada yang mampu. Ukuran kemampuan tidak berdasarkan kepada nisab, namun kepada kebutuhan per individu, yaitu apabila seseorang setelah memenuhi kebutuhan sehari-harinya masih memiliki dana lebih dan mencukupi untuk membeli hewan qurban, khususnya di hari raya iedul adha dan tiga hari tasyriq.

Dalam beribadah qurban harus disertai niyat berqurban untuk Allah atas nama dirinya. Berqurban atas nama orang lain menurut mazhab Syafi'i mengatakan tidak sah tanpa seizin orang tersebut, demikian atas nama orang yang telah meninggal tidak sah bila tanpa dasar wasiat. Ulama Maliki mengatakan makruh berqurban atas nama orang lain. Ulama Hanafi dan Hanbali mengatakan sah saja berqurban untuk orang lain yang telah meninggal dan pahalanya dikirimkan kepada almarhum.

Dalam menyembelih qurban disunnahkan membaca bismillah, membaca sholawat untuk Rasulullah, menghadapkan hewan ke arah kiblat waktu menyembelih, membaca takbir sebelum basmalah dan sesudahnya sarta berdoa " Ya Allah qurban ini dariMu dan untukMu".
Wallohu 'alam bissawab

Selasa, 09 Desember 2008

25 Kiat Yang Perlu Diketahui Untuk Lulus Ujian Nasional

Kelulusan dalam ujian nasional tidak hanya ditentukan kesiapan dan kesigapan kita menjawab soal-soal ujian dalam waktu 120 menit. Butuh waktu dan persiapan mantap untuk dapat lulus dengan hasil terbaik . Dalam tulisan, penulis menyajikan tips persiapan dan juga tips menghadapi ujian di hari H. Kedua puluh lima langkah yang dituliskan berikut merupakan tips yang dapat Anda pratikkan denganmudah. Tips tersebut sebagian merupakan hal-hal sederhana yang kadang kala dilupakan. Langkah-langkah persiapan ujian ini dibagi menjadi 3 tahap sebagai berikut.A. Saat Ini hingga tiga hari menjelang hari H

1. Belajar dengan cara terbaik sesuai dengan gaya belajar Anda.

2. Perbanyak berkonsultasi dengan guru mata pelajaran dan berdiskusi dengan teman mengenai materi yang Anda rasa belum kuasai.

3. Ikuti kegiatan bimbingan belajar jika memungkinkan dari sisi waktu dan biaya.

4. Miliki panduan materi, soal-soal UN tahun sebelumnya, dan prediksi soal beserta pembahasannya.

5. Ikuti program persiapan belajar yang disiapkan oleh sekolah. Misalnya, bimbingan belajar sore hari.

6. Ikuti try out yang biasanya dilakukan lembaga bimbingan belajar atau Praujian yang biasa di programkan sekolah.

7. Berlatihlah menyelesaikan soal-soal UN atau soal prediksi UN dan periksa sendiri jawaban Anda dengan mencocokkan kunci jawaban yang biasanya tersedia.

8. Siapkan perlengkapan ujian yang Anda butuhkan, seperti pensil, mistar, dan penghapus.

9. Jaga kesehatan agar tetap fit dengan berolah raga dan mengonsumsi makanan bergizi.

10. Berdoa agar dapat lulu UN dan minta didoakan kepada orang tua dan keluarga dekat lainnya.

B. Tiga hari hingga satu hari menjelang hari H

11. Kurangi kegiatan belajar Anda, cukup mengulangi kembali beberapa materi yang Anda anggap perlu. Bahkan jika Anda sudah yakin menguasai materi pelajaran, hentikan saja kegiatan belajar Anda dan manfaatkan waktu untuk istirahat.

12. Bacalah dan ketahui dengan jelas aturan-aturan yang diberlakukan dalam seperti tata tertib pelaksanaan UN.

13. Perbanyak kegiatan hiburan dan kegiatan bersenang-senang lainnya sehingga perasaan Anda menjadi rileks dan tidak terbebani.

14. Pastikan Anda mengetahui jadwal mata pelajaran yang diujikan sehingga Anda betul-betul siap menghadapinya.

15. Periksa kembali perlengkapan belajar Anda. Jika ada yang belum lengkap segera lengkapi.

C. Pada hari H

16. Tidurlah lebih cepat dari biasanya agar fisik Anda prima dan tidak mengantuk saat ujian berlangsung.

17. Siapkan alat tulis menulis yang Anda siapkan pada saat ujian, kartus tes, papan pengalas, dan jam tangan (jika ada) sebelum tidur.

18. Bangun pagi-pagi. Jangan lupa sarapan dan meminta restu kedua orang tua sebelum berangkat ke sekolah.

19. Usahakan tiba di lokasi ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai.

20. Jangan lupa membaca doa sebelum memulai menjawab soal.

21. Santai saja, jangan terbebani/tegang pada saat menjawab soal-soal ujian. Tanamkan optimisme dan kepercayaan diri bahwa Anda bisa menjawab dengan benar. Ingat ketegangan dapat membuyarkan konsentrasi Anda!

22. Jaga Lembar Jawaban Komputer Anda agar tetap bersih, tidak terlipat, jangan sama sekali di corat-coret.

23. Kontrol waktu Anda, jangan sampai waktu berakhir tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Jika tidak memiliki jam tangan dan pengawas tidak menyampaikan, jangan ragu untuk bertanya kepada pengawas mengenai waktu yang masih tersisa.

24. Periksa kembali jawaban dan data diri Anda sebelum menyerahkan LJK ke pengawas. Pastikan bahwa data diri Anda (nama, nomor ujian, kode sekolah, dan lainnya) terisi dengan benar. Begitu pula pastikan bahwa semua soal telah terjawab.

25. Pastikan LJK Anda telah diterima pengawas sebelum meninggalkan ruangan ujian.

Jika Anda menganggap cara bisa dilakukan silakan dipratikkan. Selamat, semoga lulus ujian!

Konsep Diri Positif: Kunci Keberhasilan Hidup

Perubahan dunia yang sangat pesat membuat persaingan hidup semakin meningkat. Para orangtua saat ini berlomba-lomba untuk memberikan bekal pendidikan, yang dipercayai sebagai bekal terbaik bagi anak yaitu pendidikan. Asumsi orangtua pada umumnya adalah semakin tinggi level pendidikan formal maka akan semakin terjamin masa depan anaknya. Apakah benar demikian?
Untuk menjawab pertanyaan itu kita perlu melihat ke sekeliling kita. Berapa jumlah sarjana yang ”ngganggur”? Berapa jumlah lulusan luar negeri, yang setelah pulang ke Indonesia, tidak bisa bekerja atau tidak berhasil? Berapa banyak yang lulus cum laude namun prestasi hidupnya biasa-biasa? Sebaliknya ada banyak orang yang prestasi akademiknya biasa-biasa namun prestasi hidupnya sangat luar biasa. Jadi, sebenarnya prestasi akademik bukan merupakan jaminan keberhasilan hidup.
Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika oleh Dr. Eli Ginzberg beserta timnya menemukan satu hasil yang mencengangkan. Penelitian ini melibatkan 342 subyek penelitian yang merupakan lulusan dari berbagai disiplin ilmu. Para subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang berhasil mendapatkan bea siswa dari Colombia University. Dr. Ginzberg dan timnya meneliti seberapa sukses 342 mahasiswa itu dalam hidup mereka, lima belas tahun setelah mereka menyelesaikan studi mereka. Hasil penelitian yang benar-benar mengejutan para peneliti itu adalah:
Mereka yang lulus dengan mendapat penghargaan (predikat memuaskan, cum laude atau summa cum laude), mereka yang mendapatkan penghargaan atas prestasi akademiknya, mereka yang berhasil masuk dalam Phi Beta Kappa ternyata lebih cenderung berprestasi biasa-biasa
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan langsung antara keberhasilan akademik dan keberhasilan hidup. Lalu faktor apa yang menjadi kunci keberhasilan hidup manusia?
Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating system yang menjalankan suatu komputer. Terlepas dari sebaik apapun perangkat keras komputer dan program yang di-install, apabila sistem operasinya tidak baik dan banyak kesalahan maka komputer tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal yang sama berlaku bagi manusia.
Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install akan masuk di pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya.
Proses pembentukan konsep diri dimulai sejak anak masih kecil. Masa kritis pembentukan konsep diri adalah saat anak masuk di sekolah dasar. Glasser, seorang pakar pendidikan dari Amerika, menyatakan bahwa lima tahun pertama di SD akan menentukan ”nasib” anak selanjutnya. Sering kali proses pendidikan yang salah, saat di SD, berakibat pada rusaknya konsep diri anak.
Kita dapat melihat konsep diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.

Meraih Cita-cita

Semua orang pastilah mempunyai cita-cita, walaupun pada akhirnya cita-cita tersebut belumlah tentu tercapai sesuai dengan sebuah kenyataan yang diidam-idamkan, karena kita semua yang masih memiliki keimanan kepada Dzat Yang Maha Kuasa Alloh Swt. pastilah menyadari posisi kita sebagai insan manusia biasa yang hanya diberikan kekuasaan untuk berusaha dengan keras dan jelas tentu diiringi dengan do’a dan disempurnakan dengan kepasrahan kepada Alloh Swt atas apapun hasil yang telah diusahakan.
Saya sangat tertarik sekali dengan artikel Antara Usaha, Do’a dan Pasrah dimana disana ditulis dengan jelas bagai mana kita sebagai manusia untuk mensikapi segala keinginan ataupun cita-cita.

Siapa sih yang tidak ingin cita-citanya tercapai ? Ya..pasti semua orang mendabakannya. Tapi semua itu pastilah melalui sebuah proses. nah didalam proses itulah akan muncul berbagai macam halangan dan cobaan yang mungkin silih berganti yang mencoba menghalau kita dari jalur yang sudah ditentukan dalam tuntunan agama dan kita dituntut untuk bisa menghadapi itu semua dengan penuh kesabaran dan selalu berprasangka baik terhadap keinginan Alloh Swt.
Dulu, saya bercita-cita ingin menjadi seorang tentara, tapi ternyata Alloh Swt. menghendaki lain, dan saat ini saya hanyalah sebagai kuli dibidang IT, saya juga pernah bercita-cita ingin menempuh pendidikan sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal dibandung dengan jurusan Teknik Informatika, tapi ternyata saya harus menjalani sekolah saya disebuah pendidikan tinggi swasta. Lalu saat ini saya punya cita-cita ingin segera menuntaskan kelajangan saya dan membina sebuah rumah tangga yang mendapatkan Ridho-NYA, tapi ternyata untuk mendapatkan hal itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, saya harus berusaha lebih ekstra keras dan berdo’a lebih ekstra panjang lagi dan Insya alloh mudah-mudahan saya tetap bertawakal kepada Alloh Swt apapun hasil yang nanti akan saya dapatkan.
“Tidak ada seorang muslim yang berdo’a memohon kepada Allah, yang do’anya tidak mengandung unsur dosa dan pemutusan hubungan persaudaraan, kecuali Allah akan mengabulkan dengan tiga kemungkinan; memberikan apa yang dinginkan, disimpan (pahalanya) hingga di alam akhirat, atau diselamatkan dari bahaya yang mengancam”. (HR. Bukhori).
Bagi siapapun yang membaca ini, saya mohon do’a dari semuanya agar saya dilancarkan dan diberi kemudahan oleh Alloh Swt. dalam mewujudkan cita-cita yang saya sebutkan terakhir diatas. Karena saya ingin menyempurnakan kehidupan saya dengan didampingi oleh seorang istri yang insya Alloh bisa melahirkan anak-anak yang sholeh dan sholehah…Amiin

Kiat Meraih Sukses



Teman semua,ini saya baca sebuah artikel kiat Untuk meraih Sukses,karna terkadang kita duluan menyerah,sebelum berjuang.Karna biasanya untuk meraih kesuksesan itu banyak Tantangan dan ujian,benar Ngga’ Teman semua………..
Setiap orang memiliki impian untuk sukses namun dalam kenyataannya, impian untuk sukses tersebut tak diimbangi dengan langkah-langkah tepat, berani menghadapi tantangan walaupun itu pahit.Memang untuk meraih kesuksesan membutuhkan perjuangan dan proses yang panjang.
Tapi ada juga sekelompok orang yang telah meraih dan menikmati kesuksesannya namun berakhir dengan penyesalan karena mereka tak berusaha untuk menjaga kesuksesan itu apalagi memikirkan bagaimana agar bidang lainnya pun sukses. Simak beberapa kiat ini agar kesuksesan Anda tidak akan pernah berhenti:

1. Menganalisi diri sendiri
Saat Anda meraih kesuksesan, cobalah bertanya apa saja yang sudah Anda kerjakan? Apa saja kelebihan Anda? Kekurangan Anda? Dan pertanyaan lainnya.
2. Tingkatkan kemampuan
Kemampuan dan keahlian di bidangnya akan menentukan karir seseorang. Apapun posisi Anda dan bagaimana pun keadaan tempat Anda bekerja, kemampuan dan keahlian Anda harus diupayakan meningkat. Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian :
- Belajar dari kesalahan dan pengalaman yang lalu.
- Mengikuti suatu pelatihan kerja.
- Banyak membaca pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan Anda.
- Belajar dari keberhasilan orang lain yang berada di sekitar kita.
3. Ciptakan Prestasi
Berusaha untuk menciptakan suatu prestasi di bidang yang lain. Rekan, atasan dan bawahan akan termotivasi untuk maju pula jika Anda berhasil berprestasi dibidang yang lain. Walau mungkin itu adalah suatu prestasi yang tidak besar. Dengan prestasi yang lain itu maka Anda akan lebih berpeluang untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi. Caranya agar dapat berprestasi adalah dengan giat mempelajari sesuatu yang baru.
4. Tetap aktif, jangan menunggu!
Berbagai bentuk keaktifan:
- Berusaha untuk selalu memperbaiki kerjaan Anda dengan membandingkan dengan perusahaan laen yang jenis usahanya ada kesamaan maka Anda akan menemukan kekurangan.
- Bila di Perusahaan Anda ada suatu proyek baru, dan Anda sanggup mengerjakannya, maka Anda jangan sungkan untuk menyatakan kesanggupan atau menunggu untuk diperintahkan.
Harga dari suatu kesuksesan amatlah mahal maka jangan sampai kesuksesan itu lepas dari genggaman tangan Anda. “Semakin tinggi tempat posisi Anda berdiri, semakin kuat ‘angin’ bertiup.”
Semoga Bermamfa’at…….

Indahnya Hidup Disiplin

Ketika Allah ciptakan langit dan bumi, ketika Allah jadikan malam dan siang, ketika Allah sediakan daratan dan lautan dan ketika Allah ciptakan surga dan neraka dengan segala isinya yang kesemuanya itu untuk mahluk-Nya yang bernama manusia, bukanlah sebatas menjadikannya tanpa aturan atau mewujudkannya tanpa pemeliharaan. Semua itu adalah tanda-tanda kekuasaan-Nya yang sangat disiplin dan teratur.

Ketika Allah ciptakan langit dan bumi, ketika Allah jadikan malam dan siang, ketika Allah sediakan daratan dan lautan dan ketika Allah ciptakan surga dan neraka dengan segala isinya yang kesemuanya itu untuk mahluk-Nya yang bernama manusia, bukanlah sebatas menjadikannya tanpa aturan atau mewujudkannya tanpa pemeliharaan. Semua itu adalah tanda-tanda kekuasaan-Nya yang sangat disiplin dan teratur.

Ketika Rasulullah Saw. sedang asyik bercanda dengan keluarganya, lalu terdengar suara adzan kemudian sesegera mungkin mereka bergegas dan seakan-akan saling tidak mengenal untuk melaksanakan panggilan Allah tersebut. Dan ketika turun ayat yang memerintahkan untuk berperang yang disambut langsung oleh para sahabat�bahkan ada di antara mereka yang sudah tua, jalan pun tidak sanggup�dengan berlomba-lomba berangkat ke medan perang. Semua itu tidaklah jadi seketika, tapi melalui proses disiplin yang panjang. Masihkah ada contoh yang lebih indah dari dua contoh di atas yang dibangun dari pondasi Islam yang kokoh?
D
isiplin adalah bagian dari militansi seseorang. Disiplin juga merupakan nilai dan bukti dari sikap seseorang dalam mengimplementasikan sebuah teori. Dalam kehidupan, kita tidak bisa terlepas dari peraturan-peraturan yang mengikat gerak dan langkah kita. Pada kenyataannya, peraturan menuntut kita untuk lebih kritis dalam mengambil langkah. Namun membangun disiplin diri tidaklah semudah membalik telapak tangan. Tapi ia membutuhkan proses pelatihan panjang dan kerja keras. Tanpa latihan berdisiplin sejak dini dan dari hal yang paling kecil, tidak mungkin akan terwujud kedisiplinan dalam skup yang lebih besar. Kesuksesan yang diraih seseorang tidak bisa terlepas dari sikap disiplinnya dalam meniti tangga kesuksesan. Bahkan, kesuksesan suatu lembaga juga karena disiplin yang dibangun oleh setiap individu yang berada di dalamnya.
Disiplin dan waktu adalah dua kata yang tidak terpisahkan. Waktu adalah bagian dari hidup kita. Apabila waktu kita terlewatkan, maka hilanglah sebagian dari hidup kita. Itulah sebabnya mengapa Allah dalam beberapa ayat al Qur�an berjanji dengan waktu; demi waktu fajar (wal fajr), siang (wadl dluh�), malam (wal lail), dan lain sebagainya. Kalau kita telaah lebih jauh, maka akan kita dapatkan sebuah kesimpulan, bahwa Allah menuntut kita untuk membagi waktu seefektif mungkin. Kapan waktu untuk mengadu kepada-Nya yang wajib maupun yang sunnah (malam dengan qiy�mul lailnya, dan siang dengan interaksi sosialnya). Juga kapan kita bekerja untuk kemashlahatan duniawi kita. Melihat dari kewajiban kita tadi, maka disiplin waktu menjadi keniscayaan jika keberhasilan dunia akhirat ingin kita raih dalam kehidupan kita.
Kendala yang sering kita alami dalam menyikapi disiplin waktu, terkadang kita menilai setiap pekerjaan/kedisiplinan dengan imbalan material. Atau sebatas hasil yang nampak di hadapan orang banyak, sehingga prioritas kita hanya terfokus pada bagaimana mengasah akal hingga menjadi manusia pintar seperti komputer. Tapi di sisi lain lupa membagi waktu untuk ruh kita yang juga memiliki kebutuhan yang sama untuk diperhatikan. Terasa tidak adil kalau kita hanya memperhatikan akal dan mengesampingkan ruh. Padahal ruh juga sangat mempengaruhi sikap dan mental kita dalam menjalani hidup ini. Mengasah kecerdasan spritual agar peka terhadap masalah akhlak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ruh. Akal kita sangat mudah terpengaruh oleh jebakan hawa nafsu, sehingga Imam Ali bin Abi Thalib menggambarkan, jika seseorang bersandarkan hanya kepada akalnya saja�tanpa ruh, maka ia akan tersesat. Dengan mengesampingkan ruh dalam menjalani aktivitas hidup, kita akan terjebak pada rasionalisasi yang tidak proporsional, berdalih untuk menutupi kekurangan diri atau berusaha untuk unggul dari orang lain dengan tidak mengindahkan nilai kebenaran.
Selain ruh, masih ada satu faktor lagi yang tidak kalah penting dalam disiplin waktu, yaitu badan. Badan kita yang selalu butuh energi untuk merealisasi apa yang ada dalam pikiran. Sehingga Rasulullah Saw. mengingatkan kita untuk memenuhi hak-hak badan kita. Sudahkah kita berdisiplin dalam membagi waktu kita untuk tiga kebutuhan primer? Yaitu: ruh, akal dan badan? Keseimbangan inilah yang sebenarnya menjadi prioritas agar kita menjadi manusia yang pintar dan berkepribadian.
Kendala lain yang juga sering menimpa kita dalam hidup berdisiplin adalah sering menganggap remeh persoalan. Walaupun ada skala prioritas dalam menyelesaikan setiap persoalan, namun tidak berarti menganggap enteng persoalan, karena itu akan berdampak santai dan tidak optimal dalam menyelesaikannya. Orang sukses adalah orang yang tidak menganggap remeh pekerjaan. Walaupun di hadapan manusia kecil nilainya, namun dalam pandangan Allah tidak ada pekerjaan yang sepele kalau dilakukan dengan penuh keikhlasan. Allah akan melihat etos kerja kita. Dan Allah sangat mencintai hamba-Nya yang mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan professional.
Di antara kendala disiplin waktu lainnya, kita sering menunda-nunda pekerjaan dengan berdalih "masih ada waktu". Padahal kita selalu dituntut untuk berpacu dengan waktu agar setiap waktu yang berlalu memiliki arti. Menunda berarti membuang waktu. Dan waktu tidak akan pernah merasa dirugikan. Tapi kitalah yang telah tergilas olehnya, karena ia akan berjalan terus. Imanuel Kant�seorang ilmuwan nonmuslim yang begitu menghargai dan tahu akan urgensi mengatur waktu, pernah dijadikan standar waktu oleh orang-orang di sekitarnya. Apabila ia keluar rumah, semua orang tahu bahwa saat itu jam tujuh pagi. Karena setiap ia keluar rumah, biasanya tepat jam tujuh. Seharusnya umat Islam lebih berhak dari Imanuel itu. Karena bukankah konsep Islam dalam menata kehidupan sudah begitu lengkap? Kalaupun ada kekurangan pada pola hidup muslim, itu bukan lagi kesalahan konsep Islam dalam memanejemen waktu.
Ada kiat untuk membangun sikap displin dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kiat ini dari seorang ulama terkemuka, Hasan Al-Bashri. Beliau mengatakan jika kamu akan melakukan suatu pekerjaan, pertama, lihat dulu apakah pekerjaan tersebut mampu kamu kerjakan? Hal ini mengajarkan kepada kita untuk mengevaluasi sebelum mengerjakan sesuatu�evaluasi jangan selalu diartikan sebagai koreksi di akhir pekerjaan. Kemampuan melakukan sesuatu bukan hanya sebatas fisik, tapi mampu secara pemikiran, dengan melihat berbagai kemungkinan resiko yang akan terjadi setelah melakukannya.
Kedua, apakah pekerjaan tersebut bermuatan kebaikan? Terkadang kita terlalu cepat mengklaim segala sesuatu dengan mengatakan ini baik, padahal itu belum cukup. Kita masih perlu melihat kapan dan di mana kita dapat menerapkan kebaikan itu agar hasilnya bisa maksimal.
Ketiga, apakah pekerjaan itu dikerjakan karena Allah? Orientasi ukhrawi dalam menjalankan segala aktivitas harus ada, jika kita tidak ingin pekerjaan yang kita lakukan terputus, hanya sebatas apa yang kita rasakan buahnya di dunia saja. Dengan orientasi ukhrawi, keuntungan yang kita dapat pun menjadi berlipat. Islam mengajarkan kita untuk berfikir dan punya cita-cita jauh ke depan. Tidak hanya sebatas kehidupan duniawi. Karena memang hidup kita pun berkelanjutan kepada alam yang lebih kekal.
Dan yang terakhir apakah ada mitra yang akan mengerjakannya bersama kita? Kita sering lupa dan asyik bekerja sendiri. Padahal, akan lebih baik kalau kita mengajak teman bekerja sama dalam kebaikan. Itulah implementasi dari firman Allah yang artinya, "Tolong menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan, dan jangan tolong menolong dalam kejelekan." Ayat al Qur�an bukan hanya hiasan pengetahuan kita, tapi bukti yang bisa kita rasakan hasilnya. Dan ketika empat pertanyaan diatas terjawab, maka akan tergambar hasilnya. dan itulah "kedisiplinan".
Di antara ciri seorang muslim, tidak akan melakukan sesuatu dengan sembrono, atau hanya sebatas formalitas�ketika selesai dari pekerjaannya, ia seakan merasa terlepas dan berbas dari belenggu. Profesional, proporsional dan disiplin. Itulah ciri generasi militan yang apabila melakukan sesuatu, hasilnya akan maksimal dan manfaatnya dirasakan oleh banyak orang. Semakin banyak karya yang dihasilkannya, maka akan semakin tinggi derajatnya di sisi Allah serta di hadapan manusia. Kita tidak terjebak dalam menilai yang hanya terbatas pada tataran kognitif. Tapi tataran normatif harus mengunggulinya, sehingga menjadi muslim cerdik dan produktif. Itulah sifat pribadi muslim sejati.

Rabu, 03 Desember 2008



Tatacara Penerimaan Taruna Akademi Militer


Bagi anak-anak Bapak yang sekarang duduk dikelas XII yang bentar lagi akan rampung pendidikannya, terutama bagi kalian yang setelah tamat berkeinginan untuk menjadi tentara harus baca tulisan ini....Semoga kalian dapat meraih cita-citamu Amin.

C

alon Taruna Akademi Militer mengikuti seleksi penerimaan melalui dua tahap, yaitu: Seleksi panitia daerah dan seleksi panitia pusat yang Calon Taruna Akademi Militer mengikuti seleksi penerimaan melalui dua tahap, yaitu: Seleksi panitia daerah dan seleksi panitia pusat yang diselenggarakan Mabes TNI AD.

Syarat-Syarat

  1. Warga Negara Indonesia, Pria, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945 serta bukan Prajurit TNI/Anggota Polri.
  3. Umur pada saat masuk pendidikan tidak kurang dari 18 tahun dan tidak lebih dari 22 tahun.
  4. Berkelakuan baik dan tidak kehilangan hak untuk menjadi Prajurit TNI disertai dengan Surat Keterangan dari Kepolisian setempat berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
  5. Berbadan sehat (Jasmani dan Rohani) dan babas narkoba.
  6. Tamatan SMU/Madrasyah Aliyah jurusan IPA dan IPS. Khusus untuk jurusan IPS disesuaikan dengan kebutuhan.
  7. Belum pernah nikah dan sanggup tidak akan nikah selama dalam pendidikan.
  8. Tinggi badan tidak kurang 163 cm.
  9. Sanggup melaksanakan Ikatan Dinas Pertama selama 10 (sepuluh) tahun terhitung mulai saat dilantik menjadi Perwira TNI dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Republik Indonesia.
  10. Persetujuan dari orang tua/wali bagi yang belum berusia 21 tahun.
  11. Bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
    • Surat Persetujuan dari Kepala Jawatan/Instansi yang bersangkutan.
    • Bersedia diberhentikan dari status pegawai, bila diterima menjadi Taruna.
  12. Harus mengikuti dan lulus ujian:
    • Administrasi
    • Kesehatan badan dan jiwa
    • Jasmani (postur lahiriah dan kemampuan)
    • Test wawancara
    • Psikologi
  13. Akademik, meliputi:
    • Jurusan IPA: PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia dan
      Matematika.
    • Jurusan IPS: PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi/Antropologi dan Matematika.

Pendaftaran

  1. Dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret
  2. Cara pendaftaran. Calon datang sendiri ke tempat pendaftaran dengan menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan masing-masing 2 (dua) lembar :
    • Fotocopy dari:
      • Kartu Kewarganegaraan (keturunan WNA)
      • Akte Kelahiran / Surat Kenal Lahir
      • KTP calon dan KTP orang tua / Wali
      • Kartu Keluarga/ KK
      • STB SD, SMP dan SMU. Mereka yang masih duduk di kelas III SMU melampirkan raport kelas I s/d III semester I serta membawa Surat Keterangan dari Kepala Sekolah bahwa calon adalah siswa kelas III yang terdaftar sebagai peserta ujian.
    • Pas foto hitam putih terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 10 lembar.

Tempat pendaftaran di Panitia Daerah (Panda) / Sub Panda:

  1. Panda I Sumbagut: Medan, Sibolga, Padang dan Pekanbaru.
  2. Panda II Sumbagsel: Palembang, Jambi, Bengkulu dan Bandar Lampung.
  3. Panda III Jabar: Bandung, Cirebon, Serang, Garut dan Bogor.
  4. Panda IV Jateng dan DIY: Semarang, Purwokerto, Yogyakarta dan Solo.
  5. PandaVJatim: Surabaya, Malang, Madiun dan Mojokerto.
  6. Panda VI Kalimantan: Balikpapan, Banjarmasin, Palangkarayadan Pontianak.
  7. Panda Vll Sulawesi: Makassar, Manado, Palu dan Kendari.
  8. Panda IX Bali dan Nusra: Denpasar, Mataram, dan Kupang
  9. PandaXVl Maluku: Ambon dan Ternate.
  10. Panda XVII Papua: Jayapura, Biak, Sorong, dan Merauke
  11. Panda NAD: Banda Aceh.

Lain-lain

  1. Selama mengikuti seluruh kegiatan ujian/pemeriksaan tersebut tidak dipungut biaya apapun
  2. Formulir pendaftaran dan lainnya disediakan di Panda/Subpanda secara gratis.